Jumat, 09 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA (PENENTUAN BOBOT JENIS)


LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
PERCOBAAN II  :  PENENTUAN BOBOT JENIS
 

OLEH :
           NAMA                           : NUGROHO HENDRO DWI SUSANTO
           KELAS                            : C07
           STAMBUK                      : F1F071055
 
 JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JOGJAKARTA
2007





PENENTUAN BOBOT JENIS

A.    Tujuan Percobaan
Untuk mengatahui bobot jenis dari suatu zat cair dengan menggunakan alat piknometer
B.     Landasan Teori
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tetentu (Biasanya 25oC). Sedangkan rapat jenis adalah perbandingan antara bobot jenis suatu zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o/25o, 25o/4o, 4o/4o). Untuk bidang farmasi, biasanya 25o/25o (Anonim,2006).
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama (Anonim,1979).
Menurut defenisi, rapat jenis adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal, dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui. Air digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam farmasi, perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah dimurnikan (Ansel H.C, 1989).
Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan rapat jenis, yaitu menggunakan piknometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Mohr Westphal. (Sutoyo,1993).
 Metode Piknometer merupakan prinsip yang disasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruangan yang ditempati cairan tersebut. ruangan piknometer dilakukan dengan menimbang air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet (Roth, Herman J, 1994).
Metode Hidrometer merupakan alat berupa pipa kaca yang ujungnya tertutup dan diberi pemberat dibagian bawahnya. bila alat ini dicelupkan dalam cairan yang akan diperiksa maka angka angka menunjukkan bobot jenisnya.
Metode Mohr Westphal dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. terdiri atas dua dengan 10 buah lekuk untuk menggantung anting, pada ujung lekuk yang ke-10 tergantung sebuah benda celup. Dalam benda celup dilengkapi dengan sebuah termonetes kecil untuk mengetahui susu cairan yang diukur massa jenisnya. Neraca dapat seimbang jika ujung jarum Dkepal pada jarum T.

Uraian Bahan:
a.       Aqudes ( Farmakope Indonesia edisi III, 96)
Nama resmi  : Aqua Destilata
Nama lain                : Aquadest, air suling
RM                : H2O
Bobot jenis    : 0,997 g/ml (250C)
Pemerian                  : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
                                mempunyai rasa
Penyimpanan           : Dalam wadah terutup baik
Kegunaan                 : Sebagai larutan uji, sebagai pelarut

b.      Klorofom (Roger Walker,2011)
Nama resmi  : Chloroform
Nama lain                : Formyl trichloride
RM                : CHCl3
Bobot jenis    : 1,48 (200C)
Pemerian                  : mudah menguap pada suhu kamar dan berbau khas,
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol atau eter
Penyimpanan           : disimpan dalam stor bahan kimia karena beracun
Kegunaan                 : sebagai obat bius


c.       Metanol (Roger Walker,2011)
Nama resmi  : methanol
Nama lain                : Methyl Alcohol
RM                : CH3OH
Bobot jenis    : 0,79  (200C)
Pemerian                  : tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar
Penyimpanan           : Disimpan dalam bentuk bahan api cecair (LNG)
Kegunaan                 : sebagai bahan bakar

C.  Alat dan Bahan
Alat:
- Piknometer 10 ml
- Cawan petri
- Neraca analitik
- Bekerglass 200 ml
- Pipet tetes
- Termometer

Bahan:
- Aquades
- Metanol
- Klorofom


D.    Prosedur Kerja


           Piknometer 10 ml   
        - Ukur suhu ruangan  dengan termometer
        - Timbang dalam keadaaan kosong

                                                Piknometer yang sudah diketahui beratnya

   
       - Letakkan di atas cawan petri
       - Isi dengan aquades hingga penuh
       - Tutup dan lap dengan kain bersih
       - Timbang menggunakan neraca analitik
       - Keluarkan aquades
       - Bersihkan piknometer
                                                                                               
       - Ulangi langkah-langkah di atas untuk
         menimbang klorofom dan metanol
                                                                          

Hasil Pengamatan = . . . . .?


D.     Hasil Pengamatan

ü  Suhu ruangan                                     = 30 0C
ü    Berat piknometer kosong           = 10,88 gram
ü  Berat piknometer + Air          = 20,91 gram
                     
          Berat Air                     =  (Berat piknometer + air) – Berat piknometer kosong
=  20,91 gram -10,88 gram
                                              = 10,03 gram
          Kerapatan air             =  Kerapatan air                    
                                                      Volume
= 10, 03 gram
         10 ml
= 1,003 gram/ml
          = 1,003 gram/cm3        

ü  Berat piknometer + Klorofom = 20,91 gram

      Berat klorofom         = (Berat piknometer + klorofom) – Berat piknometer
                                            kosong
                                              =  20,91 gram – 10,88 gram
                                              =  10,03 gram
          Bobot jenis klorofom  =  Berat klorofom
                                                       Berat air
                                              = 10,03 gram
                                                 10,03 gram
                                              = 1
          Kerapatan klorofom  = Bobot jenis klorofom x Kerapatan air
                                              = 1 x 1,003 gram/cm3
                                                             = 1,003 gram/cm3


ü  Berat piknometer + metanol = 20,90 gram

          Berat metanol                        = (Berat piknometer + metanol) – Berat piknometer
                                                  kosong
                                              =  20,90 gram – 10,88 gram
                                              =  10,02 gram
          Bobot jenis metanol   =  Berat metanol
                                                       Berat air
                                              = 10,02 gram
                                                 10,03 gram
                                              = 0,99
          Kerapatan metanol   = Bobot jenis metanol x Kerapatan air
                                              = 0,99 x 1,003 gram/cm3
                                                             = 1,002 gram/cm3


E.     Pembahasan
Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan  volume zat pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya digunakan 25º/25º).  Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
Dalam bidang farmasi bobot jenis dan rapat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat.
Pada percobaan ini, penentuan kerapatan dan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Sampel yang digunakan adalah aquades, klorofom, dan metanol.
Pengukuran dengan menggunakan piknometer, sebelum digunakan harus dibersihkan dan dikeringkan hingga tidak ada sedikitpun titik air di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bobot kosong dari alat. Jika masih terdapat titik air di dalamnya, dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Pada pengisiannya dengan sampel, harus diperhatikan baik-baik agar di dalam alat tidak terdapat gelembung udara, sebab akan mengurangi bobot sampel yang akan diperoleh.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :
1.      Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya.
2.   Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot  jenisnya juga menjadi lebih besar.
3.   Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
4.    Kekentalan/viskositas sutau zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya.

Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa bobot jenis untuk klorofom adalah 1, dan bobot jenis untuk metanol adalah 0,9. Secara literatur, bobot jenis untuk klorofom adalah 1,48 dan bobot jenis untuk metanol adalah 0,79. Untuk penentuan kerapatan  diperoleh hasil, yaitu untuk aquades adalah 1,003 gram/cm3, untuk klorofom adalah1,003 gram/cm3, dan untuk metanol adalah 1,002 gram/cm3.

Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :
1. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat
2. Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot
    jenisnya
3. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer



G.     Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bobot jenis klorofom adalah 1,0 dan bobot jenis untuk metanol adalah 0,9. Untuk kerapatan diperoleh hasilnya, yaitu untuk aquades adalah 1,003 gram/cm3, untuk klorofom adalah1,003 gram/cm3, dan untuk metanol adalah 1,002 gram/cm3.

 
DAFTAR PUSTAKA

anonim. 2011. Laporan Praktikum Bobot Jenis. http://oyhienvg.blogspot.com/2011/03/laporan-   praktikum-bobot-jenis.html,25September2005.

rgmaisyah.2009..Bobot Jenis dan Rapat Jenis.http:// rgmaisyah.wordpress.com/2009/ 04/25/bobot-jenis-dan-rapatjenis/,27September2005.

rogerwalker.2007. specificgravityofliquids.http://www.simetric.  co.uk/si_   liquids.htm., 28September2005.

1 komentar: