Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau
karakteristik obat yang berasal dari bahan alam. Farmakognosi mencakup seni dan
pengetahuan pengobatan dari alam yang meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme,
dan mineral. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah melibatkan hasil
penyarian atau ekstrak yang tentu akan sulit dilakukan indentifikasi zat aktif
jika hanya mengandalkan mata. Dengan demikian, cara identifikasi juga semakin
berkembang dengan menggunakan alat-alat cara kimia dan fisika.
Adapun beberapa parameter yang dilakukan sebagai
standar mutu tanaman, meliputi pemeriksaan organoleptis, pengamatan terhadap
morfologi dan anatomi, serta identifikasi kandungan kimia.
Berdasarkan hal tersebut, untuk Pengamatan morfologi
dilakukan dengan mengamati bentuk fisik dari simplisia yakni ukuran, warna dan
bentuk simplisia dan merupakan salah satu cara dalam memperkenalkan tanaman
karena mengingat tanaman yang sama belum tentu mempunyai bentuk morfologi yang
sama pula.
Pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk
sel dan jaringan yang diuji berupa sayatan melintang, membujur, dan serbuk dari
simplisia. Dari pemeriksaan diperoleh pada anatomi daunnya terdiri dari
epidermis, hypodermis, sklerenkim, trikoma, xilem, floem. Pada batang terdiri
dari epidermis, hypodermis, sklerenkim, xylem, floem, berkas pengangkut tipe
kolateral. Pada akar terdapat epidermis, eksodermis, parenkim korteks, floem,
dan xilem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar